Perspektif perilaku menyatakan bahwa perilaku sosial kita paling baik
dijelaskan melalui perilaku yang secara langsung dapat diamati dan lingkungan
yang menyebabkan perilaku kita berubah. Perbedaan utama dalam perspektif
perilaku meletakkan struktur sosial (makro) sebagai perilaku sosial individu,
sedangkan sebagian lebih memandang individu (mikro) merupakan agen yang aktif
dalam membentuk perilakunya sendiri.Sebutkan beberapa contoh perilaku dalam
struktur makro dan mikro, baik peran dalam masyarakat atau berdasarkan
pengamatan.
Perilaku dalam struktur sosial (makro) :Berdasarkan pengamatan budaya di
Indonesia, Presiden mengambil peran kepemimpinan, yang berada di angkatan
bersenjata mengambil peran pelindung, dan sehari-hari warga mengambil tanggung
jawab untuk menjaga hidup ekonomi. Pada skala yang lebih kecil, terdapat
struktur sosial dalam keluarga juga, Dalam “khas” keluarga, ibu mengambil
posisi yang memelihara anak – anaknya, sementara ayah mengambil tanggung jawab
untuk menghasilkan uang dan menyediakan suatu kebutuhan bagi anak–anaknya.
Perilaku dalam struktur individu (mikro) :Berdasarkan pengamatan di sekolah,
seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan
bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam
sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut
bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar
individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
Perbedaan utama di antara perspektif struktural dan perspektif
interaksionis : pihak mana
yang berpengaruh paling besar terhadap pembentukan perilaku. Kaum strukturalis
cenderung meletakan struktur sosial (makro) sebagai determinan perilaku sosial
individu, sedangkan kaum interaksionis lebih memandang individu (mikro)
merupakan agen yang aktif dalam membentuk perilakunya sendiri.
Contoh perilaku dalam struktur makro : Seorang siswa yang awalnya kurang
memiliki motivasi belajar, karena teman-temannya memiliki motivasi belajar yang
besar maka akan ikut memiliki motivasi belajar yang besar pula.
Contoh perilaku dalam struktur mikro : Seorang siswa yang awalnya kurang memimiliki motivasi
belajar , sedangkan teman-temannya memiliki motivasi belajar yang kuat akan
ikut memiliki motivasi belajar yang besar jika dirinya yang berniat
melakukannya, bukan semata-mata hanya karena lingkungan di sekitarnya tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar