Jumat, 14 Juni 2013

TUGAS 4 : GEOPOLITIK dan GEOSTRATEGI


GEOPOLITIK (WAWASAN NUSANTARA)
Geopolitik adalah singkatan dari geografi politik; dicetuskan oleh seorang sarjana ilmu politik swedia yang bernama Rudolf Kjellen (1864-1922) pada tahun 1900. Kjelln mencetuskan istilah tersebut dalam rangka mengemukakan suatu system politi yang menyeluruh, yang terdiri atas Geopolitik, Demopolitik, Ekonopolitik, Sosiopolitik, dan Kratopolitik. Gagasan nya tercantum dalam buku Staten Som Lifsform (Der Staat als Lebensrom, The State as an Organism), yang terbit pada tahun 1916.

            Istilah geopolitik semula oleh penulisnya dipakai sebagai sinonimdari ilmu bumi politik (Political Geography) suatu cabang ilmu bumi yang dikembangkan oleh Frederich Rattzel (1844-1904). Istilah Geopolitik kemudian berubah artinya setelah dipopoulerkan oleh seorang Jerman yang bernama Karl Haushofer (1896-1946) dengan menjuruskannya ke ekspansionisme dan rasialisme. Menurut Haushofer lingkup geopolitik mencangkup seluruh system politik Kjellen, jadi demopolitik, ekonomi, sosiopolitik, dan kratopolitik termasuk geopolitik .

            Untuk melengkapi geopolitik sebagai suatu wawasan, disini akan dikemukakan mengenai Wawasan Benua, Wawasan Bahari,dan Wawasan Dirgantara.
a. Pandangan ajaran Frederich Ratzel
            Pada abad ke 19, untuk pertama kalinya Frederich Ratzel merumuskan tentang ilmu bumi politik sebagai hasil penelitian secara ilmiah dan universal (tidak khusus suatu negara).
Pokok – pokok ajaran Frederich Ratzel adalah :
·         Dalam hal tertentu pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang lingkup melalui proses :
·         Lahir – Tumbuh – Berkembang – survive of life, menyusut dan mati.
·          Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan, makin luas potensi ruang tersebut, makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh.
·         Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam, hanya yang unggul yang dapat bertahan terus.
·         Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar ketumbuhan dukungan akan sumber daya alam yang diperlukan.

Ilmu bumi politik Ratzel menimbulkan : 2 aliran yaitu
1.  Kekuatan di darat Ratzel melihat adanya persaingan antara kedua
2.  Kekuatan di laut maka Ratzel mengemukakan pemikiran yang baru.

Dengan meletakan dasar : supra struktur Geopolitik
Yang meliputi : kekuatan total atau menyeluruhsuatu bangsa harus mampu mewadahi pertumbuhannya dihadapkan pada situasi dan kondisi lingkungan geografisnya.
Pemikiran Ratzel menyatakan, bahwa ada keterkaitan antara struktur politik (kekuatan politik) dengan geografi disatu pihak, dengan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan negara yang dianalogikan dengan organisme (kehidupan biologis) di satu pihak.


b. Pandangan ajaran Rudolf Kjellen.
            Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel (Teori Organisme), jika Ratzel negara “dianalogikan” sebagai organisme maka Kjellen menyatakan negara adalah suatu organisme yang dianggap sebagai “Prinsip dasar”
Pokok – pokok ajaran Rudolf Kjellen adalah :
·         Negara sebagai satuan biologis, suatu organisme hidup yang juga mempunyai intelektual.
·         Tujuan negara dicapai dengan ruangan yang luas untuk pengembangan secara bebas kemampuan rakyatnya.
·         Negara merupakan sistem politik atau pemerintahan yang meliputi bidang :
·         Geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sospol dan kratopol. (pol.pem)
·         Negara tidak harus bergantung dengan sumber pembekalan dari luar tapi harus mampu berswasembada dan memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya.
- Kedalam, mencapai persatuan dan kesatuan yang harmonis
- Keluar, memperoleh batas – batas negara yang lebih baik 

c. Pandangan ajaran karl.haushofer.
            Pandangan ini berkembang di jerman,kekuasan Adolf Hitler (nasisme) Jepang ,kekuasaan Hako Ichu (militerisme dan fasisme])
Pokok-pokok ajaran Haushofer (menganut ajaran Kjellen) adalah:
  • Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar dan kekuasaan Imperium Maritim untuk menguasai pengawasan di laut.
  • Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai:
    Eropa,Afrika dan Asia Barat (Jerman dan Itali) serta Jepang di Asia Timur Raya.
  • Geopolitik ialah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal-soal strategi perbatasan ,ruang,ruang hidu bangsa dan tekanan-tekanan kekuasaan dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru dari kekayaan alam di dunia .
    (Geopolitik adalah landasan dari tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup untuk memdapatkan ruang hidupnya).

d. Pandangan Ajaran Sir Halford Mackinder.
            Ahli Geopolitik ini menganut konsep kekuatan ,yaitu: kekuatan di Darat (wawasan benua) ,ajarannya adalah:
  • Barang siapa dapat menguasai daerah jantung yaitu: Eurasia (Eropa dan Asia) akan dapat menguasai pulau dunia yaitu Eropa,Asia,dan Afrika, barang siapa dapat menguasai pulau di dunia akhirnya dapat mengusai dunia

e. Pandangan Ajaran Sir Wartel Raleigh dan Alfred Thyer Mahan .
            Kedua ahli ini mempunyai gagasan tentang kekuatan di lautan [wawasan Bahari].
Barang siapa yang mengusai lautan akan mengusai perdangan Mengusai perdagangan berarti mengusai kekayaan dunia ,sehingga akhirnya menguasai Dunia

f. Pandangan Ajaran W.Mitchel A.Saversky ,Giulio Douhet ,dan John Frederik Charles Fuller
            Keempat ahli mempunyai gagasan tentang kekuatan di udara (wawasan dirgantara)
Kekuatan udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman yang dapat di andalkan dan melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran di kandang lawan itu sendiri agar tidak mampu bergerak menyerang.

g. Pandangan ajaran Nicholas J. Spykman
            Ajarannya menghasilkan Teori Daerah Batas (Rimland) yaitu Wawasan Kombinasi, menggabungkan kekuatan Darat, Laut & Udara, sesuai dengan keperluan & kondisi suatu negara.

Geopolitik Indonesia Dan Paham Kekuasaan Indonesia
Paham Geopolitik Bangsa Indonesia :
            Pemahaman tentang negara atau state, Indonesia menganut paham Negara Kepulauan yaitu paham yang dikembangkan dari Archipelego Concept (Asas Archipelego) yang memang berbeda dengan pemahaman Archipelego di negara-negara Barat pada umumnya.
Perbedaan yang esensial dari pemahaman ini adalah :
            Menurut Paham Barat peranana laut sebagai pemisah pulau, sedang Paham Indonesia menyatakan laut sebagai penghubung sehingga wilayah negara sebagai satu kesatuan yang utuh sebagai Satu Tanah Air dan disebut Negara Kepulauan.
            Wawasan Nasional Indonesia dibentuik & dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa Indonesia & Geopolitik bangsa Indonesia.

Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
            Bangsa Indonesia yang berfalsafah & berideologi Pancasila menganut paham : tentang perang dan damai berupa, Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan.
Dengan demikian Wawasan Nasional bangsa Indonesia :
  • Tidak mengembangkan ajaran tentang kekuatan & adu kekuatan, (karena
 mengandung benih persengketaan & ekspansionisme), tetapi menyatakan bahwa :
  • Idiologi digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik nasional yang
dihadapkan pada kondisi & konstelasi geografis Indonesia dengan segala aspeknya, agar bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa & negara, ditengah – tengah perkembangan dunia.

Latar belakang Filosofis
            Filsafat pancasila ( mementingkan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi dan golongan.
  • Aspek kewilayahan nusantara (Aneka ragam budaya, kekayaan alam dan SDM)
  • Aspek sosial budaya (beragam suku, agama, bahasa dan adat istiadat)
  • Aspek historis ( mempertahankan dan menjaga persatuan NKRI
 Kedudukan WN sebagai suatu ajaran yg diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia dalam mencapai tujuan nasional. wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional

Fungsi Wawasan Nusantara
            Wawasan Nusantara sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara ditingkat pusat dan daerah, maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.





Kedudukan Wawasan Nusantara
            Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenaran oleh seluruh rakyat  agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.

 Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari spesifikasinya sebagai berikut :
1.            Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara; berkedudukan sebagai
 landasan idiil.
2.       Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai landasan konstitusi negara; berkedudukan sebagai landasankonstitusional.
3.       Wawasan Nusantara sebagai visi nasional; berkedudukan sebagai landasan    konsepsional
4.       Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional; berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
5.    GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar nasional; berkedudukan sebagai landasan operasional.

Tujuan wawasan Nusantara
            Mewujudkan nasionalisme yg tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia dalam segala bidang kehidupan.  Posisi, cara pandang, sikap, dan prilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya. Berwujud negara kepulauan, terletak diantara 2 benua (Asia dan Australia) dan 2 samudra ( samudra Hidia dan Pasifik)

Keuntungan Posisi Indonesia
1. Menjadi Lalu lintas perdagangan internasional
2. Meningkatkan penerimaan pajak
3. Memudahkan berinteraksi dg negara lain
4. Mempercepat perkembangan teknologi dan informasi
5. Mempercepat proses akselerasi budaya luar yang sesuai dengan budaya Indonesia
6. Membuka peran indonesia dalam ikut menyelesaikan konflik negara tetangga

Kerugian Posisi Indonesia
1. Terganggunya ketertiban dan keamanan nasional
2. Terjadinya pencurian ikan
3. Terjadinya perompakan atas kapal laut yang melewati jalur perdagangan
4. Masuknya budaya yg tidak sesuai dengan budaya Indonesia

Bentuk wawasan Nusantara 
1. Sebagai konsepsi ketehanan nasional
2. Sebagai Pembangunan nasional (kepulauan nusantara sebagai kesatuan politik, ekonomi,    
    sosial budaya, pertahanan keamanan)
3. Sebagai Pertahanan keamanan negara
4. Sebagai wawasan kewilayahan ( batas wilayah dengan negara tetangga) Ordonatie 1939  
    lebar laut Indonesia    sepanjang 3 mil laut, Deklarasi Juanda 1957 lebar laut Indonesia 12     
    mil laut, ZEE hk internasional 1980 lebar laut Indonesia 200 mil.

Isi Wawasan Nusantara
1. Tujuan ( tujuan nasional sesuai dengan isi pembukaan UUD 1945
2. Sifat  dan Ciri-ciri
   - Manunggal; keserasian dan keseimbangan yg dinamis  dalam segala aspek kehidupan baik  alamiah maupun sosial.
  - Utuh menyeluruh; merupakan satu kesatuan yg bulat dan tidak dpt di pecah-pecah, satu nusa, bangsa, bahasa.
  - Cara kerja; berpedoman pd pancasila sbg kebulatan pandangan hidup bangsa Indonesia.

Implementasi Wawasan Nusantara
1.  Dalam Kehidupan Politik (Implementasi kehidupan politik harus sesuai dengan UU   
     Politik, Hukum HAM, Komitmen dan ikut pergaulan dunia).
2.  Dalam Kehidupan Ekonomi (memnafaatkan pengelolaan sumber daya alam dan manusia        
     untk meningkatkan ekonomi dengan memperhatikan asas manfaat, keadilan, efisiensi,
     sesuai kebutuhan, menjaga kelestarian alam untuk masa sekarang dan yang akan datang dg
     berkeadilan serta pertisipatif).
3.  Dalam kehidupan sosial ( Pemerataan pendidikan, pertukaran anggota masyarakat dan
     pelestarian budaya).
4.  Dalam kehidupan pertahan dan keamanan ( baik darat, laut, udara dengan memperhatikan
pertisipasi aktif dari masyarakat daalam menjada persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan kekuatan utama TNI yang profesional).


GEOSTRATEGI (KETAHANAN NASIONAL)
Pengertian Geostrategi
            Geostrategi berasal dari kata geografi dan strategi. Geografi merujuk kepada ruang hidup nasional, wadah atau tempat hidupnya bangsa dan negara Indonesia. Strategi diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang maupun damai.
           
Bangsa Indonesia memandang geostrategi sebagai strategi dalam memanfaatkan keadaan atau konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan dan sarana-sarana guna mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional bangsa Indonesia.
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat dikatakan pula sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.

Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional Indonesia. Geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera.
           
Geostrategi penting karena setiap bangsa yang telah menjadi negara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional untuk menentukan kebijakan, sarana dan sasaran perwujudan kepentingan dan tujuan nasional melalui pembangunan sehingga bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya dan hankam.
           
            Geostrategi Indonesia pada dasarnya adalah strategi nasional bangsa Indonesia dalam memanfaatkan wilayah negara kesatuan RI sebagai ruang hidup nasional guna merancang arahan tentang kebijakan, sarana dan sasaran pembangunan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional.

Perkembangan Geostrategi Indonesia
Pengembangan konsep geostrategi Indonesia bertujuan untuk :
 Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis pada   aspek ideologi, politik, sosial budaya dan hankam dan aspek-aspek alamiah bagi upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
 Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam :
• Menegakkan hukum dan ketertiban
• Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran
• Terselenggaranya pertahanan dan keamanan
• Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial
• Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri

Definisi Geostrategi
Akademisi, teoretisi, dan praktisi geopolitik telah disepakati ada definisi standar untuk "geostrategy". Hampir semua definisi, menekankan penggabungan pertimbangan strategis dengan faktor geopolitik. Sementara geopolitik adalah seolah-olah netral, memeriksa fitur geografis dan politik daerah berbeda, terutama dampak dari geografi pada politik, geostrategi melibatkan perencanaan yang komprehensif, menetapkan cara untuk mencapai tujuan nasional atau mengamankan aset signifikansi militer atau politik.
Coining istilah
            Istilah "geo-strategi" pertama kali digunakan oleh Frederick L. Schuman tahun 1942 artikelnya "Biarkan Kami Pelajari Geopolitik kami". Itu adalah terjemahan dari istilah Jerman "Wehrgeopolitik" seperti yang digunakan oleh geostrategist Jerman Karl Haushofer. Terjemahan sebelumnya telah dicoba, seperti "pertahanan-geopolitik". Robert Strausz-Hupé telah diciptakan dan dipopulerkan "geopolitik perang" sebagai terjemahan alternatif lain.
 Definisi Modern
Geostrategy adalah tentang pelaksanaan kekuasaan atas ruang sangat kritis di permukaan bumi, tentang kerajinan kehadiran politik atas sistem internasional ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan seseorang dan kemakmuran, tentang membuat sistem internasional lebih makmur, tentang membentuk bukannya berbentuk. Geostrategi adalah sekitar mengamankan akses ke rute perdagangan tertentu, kemacetan strategis, sungai, pulau dan laut. Hal ini membutuhkan kehadiran militer yang luas, biasanya berbatasan dengan pembukaan stasiun militer di luar negeri dan pembangunan kapal perang yang mampu dalam proyeksi daya kelautan. Hal ini juga menuntut jaringan aliansi dengan kekuatan besar lain yang berbagi satu tujuan atau dengan negara-negara lynchpin “kecil yang terletak di daerah yang dianggap penting”.
James Rogers dan Simón Luis, "Pikirkan Lagi: Geostrategy Eropa"
            "dia berkata geopolitik, strategis, dan geostrategis yang digunakan untuk menyampaikan arti sebagai berikut: geopolitik mencerminkan kombinasi faktor geografis dan politik yang menentukan kondisi suatu negara atau wilayah, dan menekankan dampak geografi pada politik, strategis mengacu ke aplikasi yang komprehensif dan rencana tindakan untuk mencapai tujuan pusat atau ke aset vital signifikansi militer, dan geostrategis menyatu dengan pertimbangan strategis yang geopolitik ".
 Zbigniew Brzezinski, papan catur Grand
Geostrategy adalah arah geografis dari kebijakan luar negeri suatu negara. Lebih tepatnya, geostrategy menggambarkan di mana negara memusatkan usahanya dengan memproyeksikan kekuatan militer dan mengarahkan kegiatan diplomatik. Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa negara memiliki sumber daya yang terbatas dan tidak mampu, bahkan jika mereka bersedia, untuk melakukan asimuths tous kebijakan luar negeri. Sebaliknya mereka harus fokus politik dan militer pada daerah tertentu di dunia. Geostrategy menggambarkan dorong kebijakan luar negeri negara dan tidak berhubungan dengan motivasi atau proses pengambilan keputusan. The geostrategy suatu negara, tidak selalu dimotivasi oleh faktor geografis atau geopolitik. Negara mungkin proyek pembangkit listrik ke lokasi karena alasan ideologis, kelompok kepentingan, atau hanya kehendak pemimpinnya.

Sejarah Geostrategi
 Pada awal Herodotus, pengamat melihat strategi sebagai sangat dipengaruhi oleh pengaturan geografis dari para aktor. Dalam Sejarah, Herodotus menggambarkan benturan peradaban antara, Mesir Persia, Scythians, dan Yunani-semua yang ia percaya sangat dipengaruhi oleh pengaturan geografis fisik.
Heinrich Adam Dietrich von Bulow mengusulkan ilmu geometri strategi di 1799 Roh Sistem Modern War. sistem-Nya meramalkan bahwa negara-negara besar akan menelan yang lebih kecil, sehingga di negara-negara besar sebelas. Mackubin Thomas Owens mencatat kesamaan antara prediksi von Bulow dan peta Eropa setelah penyatuan Jerman dan Italia.

Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional
            Model Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8 aspek kehidupan nasional :
1).Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :
a). Gatra letak dan kedudukan geografi
b). Gatra keadaan dan kekayaan alam
c). Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
2). Lima aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu :
a). Gatra ideologi
b). Gatra Politik
c). Gatra ekonomi
d). Gatra social budaya
e). Gatra pertahanan dan keamanan.
Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif dan integral.

Fungsi Geostrategi
            Sebagai daya tangkal pengarahan bagi pengembangan potensi ketahanan nasional   ( aspek idielogi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan kemanan)
Sifat Geostrategi
1. Manunggal (bersifat komperkesif – integral antara trigatra dan pancagatra)
2. Mawas Kedalam (kedalam diri bangsa  dalam mewujudkan hakikat dan sifat nasional)
3. Kewibawaan (harus di perhitungkan pihak lain)
4. Berubah menurut waktu (sesuai dengan kondisi dan situasi)
5. Tidak membenarkan sikap adu kekuatan dan adu kekuasaan (sebagai suatu alternatif)
6. Percaya pada diri sendiri
7. Tidak tergantung pada pihak lain

 Implementasi Ketahanan Nasional
Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara :
A. Konsepsi Ketahanan Nasional
            Konsepsi Ketahanan Nasional menyangkut hubungan antara aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
Aspek yang berkaitan dengan alam yang bersifat statis.
                Aspek yang berkaitan dengan alam yang bersifat dinamis.

B. Implementasi dalam Aspek Ideologi
 Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Ideologi merupakan dasar suatu negara dalam menjalankan kehidupan bernegara. Berikut beberapa ideologi yang ada dan berkembang didunia :
1. Liberalisme
Liberalisme bertitik tolak pada hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat di ganggu gugat oleh siapapun. Liberalisme cenderung berpusat pada kebebasan individu. Dalam sistem politik, liberalisme
berarti adanya pemisahan kekuasaan sesuai ajaran Montesquieu yang sering disebut dengan Trias Politica.
2. Komunisme
Aliran ini beranggapan bahwa negara adalah susunan golongan kelas untuk menindas kelas lain.
3. Paham agama
Ideologi bersumber pada falsafah agama yang bersumber pada kitab suci.
4. Ideologi Pancasila
            Merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai budaya bangsa.
Ketahanan pada aspek ideologi sangat diperlukan oleh semua bangsa. Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamika kehidupan ideologi bangsa Indonesia. Dalam perjalanannya, ideologi kita akan dihadapkan dengan ideologi-ideologi lain maupun dengan berbagai permasalahan yang akan berbenturan dengan ideologi kita sendiri.

C. Implementasi dalam Aspek Politik
1. Politik Secara Umum
            Politik berasal dari kata polities yang berarti kekuasaan dan policy yang berarti kebijaksanaan. Politik memiliki arti seni dan ilmu pemerintahan. Dalam pemerintahan, politik berfungsi sebagai penentu kebijaksanaan yang bertujuan mewujudkan aspirasi serta tuntutan masyarakat.
2. Politik di Indonesia
a. Politik dalam negeri
            Politik dalam negeri adalah politik dan kenegaraan yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang menyerap aspirasi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam suatu sistem.
b.Politik luar negeri
            Politik luar negeri merupakan sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa
PLN sebagai intregal dari strategi nasional yang merupakan proyeksi kepentingan nasional dalam kehidupan antar bangsa
c. Garis politik luar negeri
            Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif. Bebas dalam artian Indonesia tidak memihak pada kekuatan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Dan aktif dimana dalam pencaturan internasional Indonesia bersifat kreatif dan tidak menjadi obyek dalam pencaturan internasional.
3. Ketahanan pada Aspek Politik
            Adalah kondisi dinamika kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan, ancaman, hambatan, yang datang dari dalam atau luar baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan dan stabilitas politik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4. Ketahanan pada Aspek Politik Dalam Negeri
            Politik dalam negeri yang tidak stabil akan mengancam kondisi nasional bangsa Indonesia. Sehingga kestabilan politik dalam negeri dibutuhkan dalam mencapai ketahanan nasional. Apabila terjadi goncangan dalam bidang politik dalam negeri, maka dampaknya akan dirasakan oleh rakyat. Ketahanan dalam menghadapi kondisi politik dalam situasi seperti apapun, akan tercipta dengan baik apabila adanya kesadaran birokrasi dan nasionalisme bangsa yang kuat.
5. Ketahanan pada Aspek Politik Luar Negeri
            Dalam kehidupan bernegara, negara juga sama seperti manusia yang merupakan makhluk sosial. Dalam kehidupannya, suatu bangsa harus berinteraksi dengan bangsa lain. Oleh karena itu, apaun yang terjadi di negara lain maka akan berdampak pada negara kita. Aspek politik negara yang berkaitan dengan kita terutama akan menjadi pemicu dinamika politik dalam negeri.

D. Implementasi dalam Aspek Ekonomi
a. Perekonomian Secara Umum
            Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang vital dan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan, yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi. Sistem perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan mempengaruhi kehidupan perekonomian negara tersebut.
b. Perekonomian Indonesia
            Perekonomian Indonesia mengacu pada pasal 33 UUD 1945, yang menyebutkan perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Setiap warga negara memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian. Walau demikian, asset-aset yang menunjang hajat hidup orang banyak dikuasai dan dikelola oleh negara.
c. Ketahanan pada Aspek Ekonomi
             Ketahanan ekonomi diartikan sebagai keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi dinamika kehidupan ekonomi.

E. Implementasi dalam Aspek Sosial Budaya.
            Sosial budaya mencakup 2 segi utama kehidupan bersama manusia, yaitu segi sosial dan segi budaya.
• Struktur Sosial di Indonesia
            Kehidupan masyarakat berdasarkan struktur, peran dan profesi yang melahirkan bentuk hubungan dan iktan antara manusia yang dapat menggantikan hubungan kekeluaragan. Dalam pembahasan struktur sosial ini tidak mudah karena ilmu memiliki berbagai teori dan paradigma. Ketika berbicara mengenai struktur sosial, maka sesungguhnya kita berbicara mengenai sesuatu yang saling bergantung dan membentuk suatu pola tertentu, yang terdiri atas pola perilaku individu, kelompok, institusi maupun masyarakat secara luas. Disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan yang dapat diprediksikan melalui pola perilaku antarindividu.. Struktur sosial memiliki empat elemen dasar, yaitu:
1. Status Sosial
2. Peran Sosial
3. Kelompok
4. Institusi
• Kondisi Budaya di Indonesia
a. Kebudayaan Daerah
            Indonesia merupakan negara multikultural yang terdiri atas lebih dari dua kelompok masyarakat yang memiliki perbedaan karakteristik, didorong oleh latar belakang historis, kondisi geografis dan pengaruh kebudayaan asing. Maka tidak heran apabila Indonesia memiliki berbagai kebudayaan daerah.
b. Kebudayaan Nasional
            Kebudayaan merupakan hasil dari interaksi budaya suku-suku bangsa yang ada di Indonesia yang kemudian di terima sebagai nilai bersama seluruh bangsa.

Hubungan Geopolitik Dan Geostrategi
            Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut.
            Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra gatra.
Komponen strategi astra gatra :
TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiah :
• Letak geografi Negara
Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya saing.
• Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)
PANCA GATRA (itanggible) bersifat kehidupan sosial :
• IDEOLOGI → Value system
POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama :
            a). Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
b). Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
c). Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
d). Pencapaian tujuan
e). Usaha integrasi
EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas)
HANKAM meliputi faktor2:
a). Doktrin
b). Wawasan Nasional
c). Sistem pertahanan keamanan
d). Geografi
e). Manusia
f). Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
g). Material
h). Ilmu pengetahuan dan teknologi
i). Kepemimpinan
j). Pengaruh luar negeri
            Hubungan komponen antar gatra dalam tri gatra dan panca gatra serta antara gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan dan ketergantungan
Hubungan komponen strategi dalam tri gatra dan panca gatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam lingkungan asta gatra
• Beberapa fakta tentang kondisi asta gatra yang dialami Indonesia :
– Ideologi liberalisme, komunisme: munculnya gerakan komunis
– Politik, demokrasi parlementer, diktator : munculya demokrasi terpimpin
– Ekonomi liberal, kapitalis : sistem ekonomi kapitalis
– Sosial, individualistis, faham sosialis : munculnya sifat individualistik
– Budaya, budaya barat/westernisasi: munculya budaya meniru negara maju
– Hankam : kasus lepasnya timor timur, Ligitan sipadan, terorisme, fanatisme agama



Sumber: http://ocw.gunadarma.ac.id/course/civil-and-planning-engineering/study-program-  of-civil-engineering-s1/pendidikan-kewarganegaraan/wawasan-nusantara-bagian-1
Sumber: http://arinnie.blogspot.com/p/geostrategi.html