GEOPOLITIK
(WAWASAN NUSANTARA)
Geopolitik adalah
singkatan dari geografi politik; dicetuskan oleh seorang sarjana ilmu politik
swedia yang bernama Rudolf Kjellen (1864-1922) pada tahun 1900. Kjelln
mencetuskan istilah tersebut dalam rangka mengemukakan suatu system politi yang
menyeluruh, yang terdiri atas Geopolitik, Demopolitik, Ekonopolitik,
Sosiopolitik, dan Kratopolitik. Gagasan nya tercantum dalam buku Staten Som
Lifsform (Der Staat als Lebensrom, The State as an Organism), yang terbit pada
tahun 1916.
Istilah geopolitik semula oleh penulisnya dipakai sebagai sinonimdari ilmu bumi politik (Political Geography) suatu cabang ilmu bumi yang dikembangkan oleh Frederich Rattzel (1844-1904). Istilah Geopolitik kemudian berubah artinya setelah dipopoulerkan oleh seorang Jerman yang bernama Karl Haushofer (1896-1946) dengan menjuruskannya ke ekspansionisme dan rasialisme. Menurut Haushofer lingkup geopolitik mencangkup seluruh system politik Kjellen, jadi demopolitik, ekonomi, sosiopolitik, dan kratopolitik termasuk geopolitik .
Untuk melengkapi geopolitik sebagai suatu wawasan, disini akan dikemukakan mengenai Wawasan Benua, Wawasan Bahari,dan Wawasan Dirgantara.
Istilah geopolitik semula oleh penulisnya dipakai sebagai sinonimdari ilmu bumi politik (Political Geography) suatu cabang ilmu bumi yang dikembangkan oleh Frederich Rattzel (1844-1904). Istilah Geopolitik kemudian berubah artinya setelah dipopoulerkan oleh seorang Jerman yang bernama Karl Haushofer (1896-1946) dengan menjuruskannya ke ekspansionisme dan rasialisme. Menurut Haushofer lingkup geopolitik mencangkup seluruh system politik Kjellen, jadi demopolitik, ekonomi, sosiopolitik, dan kratopolitik termasuk geopolitik .
Untuk melengkapi geopolitik sebagai suatu wawasan, disini akan dikemukakan mengenai Wawasan Benua, Wawasan Bahari,dan Wawasan Dirgantara.
a. Pandangan ajaran Frederich Ratzel
Pada abad ke 19, untuk pertama kalinya Frederich Ratzel merumuskan tentang ilmu bumi politik sebagai hasil penelitian secara ilmiah dan universal (tidak khusus suatu negara).
Pokok – pokok ajaran Frederich Ratzel adalah :
Pada abad ke 19, untuk pertama kalinya Frederich Ratzel merumuskan tentang ilmu bumi politik sebagai hasil penelitian secara ilmiah dan universal (tidak khusus suatu negara).
Pokok – pokok ajaran Frederich Ratzel adalah :
·
Dalam hal
tertentu pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan pertumbuhan organisme yang
memerlukan ruang lingkup melalui proses :
·
Lahir –
Tumbuh – Berkembang – survive of life, menyusut dan mati.
·
Negara identik dengan suatu ruang yang
ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan, makin luas potensi ruang
tersebut, makin memungkinkan kelompok politik itu tumbuh.
·
Suatu bangsa
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam,
hanya yang unggul yang dapat bertahan terus.
·
Semakin
tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar ketumbuhan dukungan akan sumber daya
alam yang diperlukan.
Ilmu bumi
politik Ratzel menimbulkan : 2 aliran yaitu
1. Kekuatan di darat Ratzel melihat adanya persaingan antara kedua
2. Kekuatan di laut maka Ratzel mengemukakan pemikiran yang baru.
Dengan meletakan dasar : supra struktur Geopolitik
Yang meliputi : kekuatan total atau menyeluruhsuatu bangsa harus mampu mewadahi pertumbuhannya dihadapkan pada situasi dan kondisi lingkungan geografisnya.
Pemikiran Ratzel menyatakan, bahwa ada keterkaitan antara struktur politik (kekuatan politik) dengan geografi disatu pihak, dengan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan negara yang dianalogikan dengan organisme (kehidupan biologis) di satu pihak.
1. Kekuatan di darat Ratzel melihat adanya persaingan antara kedua
2. Kekuatan di laut maka Ratzel mengemukakan pemikiran yang baru.
Dengan meletakan dasar : supra struktur Geopolitik
Yang meliputi : kekuatan total atau menyeluruhsuatu bangsa harus mampu mewadahi pertumbuhannya dihadapkan pada situasi dan kondisi lingkungan geografisnya.
Pemikiran Ratzel menyatakan, bahwa ada keterkaitan antara struktur politik (kekuatan politik) dengan geografi disatu pihak, dengan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan negara yang dianalogikan dengan organisme (kehidupan biologis) di satu pihak.
b. Pandangan ajaran Rudolf Kjellen.
Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel (Teori Organisme), jika Ratzel negara “dianalogikan” sebagai organisme maka Kjellen menyatakan negara adalah suatu organisme yang dianggap sebagai “Prinsip dasar”
Pokok – pokok ajaran Rudolf Kjellen adalah :
Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel (Teori Organisme), jika Ratzel negara “dianalogikan” sebagai organisme maka Kjellen menyatakan negara adalah suatu organisme yang dianggap sebagai “Prinsip dasar”
Pokok – pokok ajaran Rudolf Kjellen adalah :
·
Negara
sebagai satuan biologis, suatu organisme hidup yang juga mempunyai intelektual.
·
Tujuan
negara dicapai dengan ruangan yang luas untuk pengembangan secara bebas
kemampuan rakyatnya.
·
Negara
merupakan sistem politik atau pemerintahan yang meliputi bidang :
·
Geopolitik,
ekonomi politik, demo politik, sospol dan kratopol. (pol.pem)
·
Negara tidak
harus bergantung dengan sumber pembekalan dari luar tapi harus mampu
berswasembada dan memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk
meningkatkan kekuatan nasionalnya.
- Kedalam, mencapai persatuan dan kesatuan yang harmonis
- Keluar, memperoleh batas – batas negara yang lebih baik
- Kedalam, mencapai persatuan dan kesatuan yang harmonis
- Keluar, memperoleh batas – batas negara yang lebih baik
c. Pandangan ajaran karl.haushofer.
Pandangan ini berkembang di jerman,kekuasan Adolf Hitler (nasisme) Jepang ,kekuasaan Hako Ichu (militerisme dan fasisme])
Pokok-pokok ajaran Haushofer (menganut ajaran Kjellen) adalah:
Pandangan ini berkembang di jerman,kekuasan Adolf Hitler (nasisme) Jepang ,kekuasaan Hako Ichu (militerisme dan fasisme])
Pokok-pokok ajaran Haushofer (menganut ajaran Kjellen) adalah:
- Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar dan kekuasaan Imperium Maritim untuk menguasai pengawasan di laut.
- Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan
akan menguasai:
Eropa,Afrika dan Asia Barat (Jerman dan Itali) serta Jepang di Asia Timur Raya. - Geopolitik ialah doktrin negara yang menitik
beratkan pada soal-soal strategi perbatasan ,ruang,ruang hidu bangsa dan
tekanan-tekanan kekuasaan dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian
baru dari kekayaan alam di dunia .
(Geopolitik adalah landasan dari tindakan politik dalam perjuangan kelangsungan hidup untuk memdapatkan ruang hidupnya).
d. Pandangan Ajaran Sir Halford Mackinder.
Ahli Geopolitik ini menganut konsep kekuatan ,yaitu: kekuatan di Darat (wawasan benua) ,ajarannya adalah:
Ahli Geopolitik ini menganut konsep kekuatan ,yaitu: kekuatan di Darat (wawasan benua) ,ajarannya adalah:
- Barang siapa dapat menguasai daerah jantung
yaitu: Eurasia (Eropa dan Asia) akan dapat menguasai pulau dunia yaitu
Eropa,Asia,dan Afrika, barang siapa dapat menguasai pulau di dunia
akhirnya dapat mengusai dunia
e. Pandangan Ajaran Sir Wartel Raleigh dan Alfred
Thyer Mahan .
Kedua ahli ini mempunyai gagasan tentang kekuatan di lautan [wawasan Bahari].
Barang siapa yang mengusai lautan akan mengusai perdangan Mengusai perdagangan berarti mengusai kekayaan dunia ,sehingga akhirnya menguasai Dunia
Kedua ahli ini mempunyai gagasan tentang kekuatan di lautan [wawasan Bahari].
Barang siapa yang mengusai lautan akan mengusai perdangan Mengusai perdagangan berarti mengusai kekayaan dunia ,sehingga akhirnya menguasai Dunia
f. Pandangan Ajaran W.Mitchel A.Saversky ,Giulio
Douhet ,dan John Frederik Charles Fuller
Keempat ahli mempunyai gagasan tentang kekuatan di udara (wawasan dirgantara)
Kekuatan udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman yang dapat di andalkan dan melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran di kandang lawan itu sendiri agar tidak mampu bergerak menyerang.
Keempat ahli mempunyai gagasan tentang kekuatan di udara (wawasan dirgantara)
Kekuatan udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman yang dapat di andalkan dan melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran di kandang lawan itu sendiri agar tidak mampu bergerak menyerang.
g. Pandangan ajaran Nicholas J. Spykman
Ajarannya menghasilkan Teori Daerah Batas (Rimland) yaitu Wawasan Kombinasi, menggabungkan kekuatan Darat, Laut & Udara, sesuai dengan keperluan & kondisi suatu negara.
Ajarannya menghasilkan Teori Daerah Batas (Rimland) yaitu Wawasan Kombinasi, menggabungkan kekuatan Darat, Laut & Udara, sesuai dengan keperluan & kondisi suatu negara.
Geopolitik Indonesia Dan Paham Kekuasaan Indonesia
Paham
Geopolitik Bangsa Indonesia :
Pemahaman tentang negara atau state, Indonesia menganut paham Negara Kepulauan yaitu paham yang dikembangkan dari Archipelego Concept (Asas Archipelego) yang memang berbeda dengan pemahaman Archipelego di negara-negara Barat pada umumnya.
Perbedaan yang esensial dari pemahaman ini adalah :
Pemahaman tentang negara atau state, Indonesia menganut paham Negara Kepulauan yaitu paham yang dikembangkan dari Archipelego Concept (Asas Archipelego) yang memang berbeda dengan pemahaman Archipelego di negara-negara Barat pada umumnya.
Perbedaan yang esensial dari pemahaman ini adalah :
Menurut
Paham Barat peranana laut sebagai pemisah pulau, sedang Paham Indonesia
menyatakan laut sebagai penghubung sehingga wilayah negara sebagai satu
kesatuan yang utuh sebagai Satu Tanah Air dan disebut Negara Kepulauan.
Wawasan
Nasional Indonesia dibentuik & dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa
Indonesia & Geopolitik bangsa Indonesia.
Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia yang berfalsafah & berideologi Pancasila menganut paham : tentang perang dan damai berupa, Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan.
Bangsa Indonesia yang berfalsafah & berideologi Pancasila menganut paham : tentang perang dan damai berupa, Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan.
Dengan
demikian Wawasan Nasional bangsa Indonesia :
- Tidak mengembangkan ajaran tentang kekuatan & adu kekuatan, (karena
mengandung benih persengketaan &
ekspansionisme), tetapi menyatakan bahwa :
- Idiologi digunakan sebagai landasan idiil dalam menentukan politik nasional yang
dihadapkan
pada kondisi & konstelasi geografis Indonesia dengan segala aspeknya, agar
bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa & negara, ditengah –
tengah perkembangan dunia.
Latar belakang Filosofis
Filsafat pancasila ( mementingkan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi dan golongan.
Filsafat pancasila ( mementingkan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi dan golongan.
- Aspek kewilayahan nusantara (Aneka ragam budaya, kekayaan alam dan SDM)
- Aspek sosial budaya (beragam suku, agama, bahasa dan adat istiadat)
- Aspek historis ( mempertahankan dan menjaga persatuan NKRI
Kedudukan WN sebagai suatu ajaran yg diyakini
kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia dalam mencapai tujuan nasional. wawasan
Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional
Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara ditingkat pusat dan daerah, maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Wawasan Nusantara sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara ditingkat pusat dan daerah, maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara sebagai wawasan
nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenaran oleh seluruh
rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan
penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional.
Wawasan Nusantara dalam paradigma
nasional dapat dilihat dari spesifikasinya sebagai berikut :
1.
Pancasila
sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara; berkedudukan sebagai
landasan idiil.
2. Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai
landasan konstitusi negara; berkedudukan sebagai landasankonstitusional.
3.
Wawasan Nusantara sebagai visi
nasional; berkedudukan sebagai landasan konsepsional
4. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi
nasional; berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
5. GBHN sebagai politik dan strategi nasional
atau sebagai kebijaksanaan dasar nasional; berkedudukan sebagai landasan
operasional.
Tujuan wawasan Nusantara
Mewujudkan nasionalisme yg tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia dalam segala bidang kehidupan. Posisi, cara pandang, sikap, dan prilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya. Berwujud negara kepulauan, terletak diantara 2 benua (Asia dan Australia) dan 2 samudra ( samudra Hidia dan Pasifik)
Keuntungan Posisi Indonesia
1. Menjadi Lalu lintas perdagangan internasional
2. Meningkatkan penerimaan pajak
3. Memudahkan berinteraksi dg negara lain
4. Mempercepat perkembangan teknologi dan informasi
5. Mempercepat proses akselerasi budaya luar yang sesuai dengan budaya Indonesia
6. Membuka peran indonesia dalam ikut menyelesaikan konflik negara tetangga
Kerugian Posisi Indonesia
1. Terganggunya ketertiban dan keamanan nasional
2. Terjadinya pencurian ikan
3. Terjadinya perompakan atas kapal laut yang melewati jalur perdagangan
4. Masuknya budaya yg tidak sesuai dengan budaya Indonesia
Bentuk wawasan Nusantara
1. Sebagai konsepsi ketehanan nasional
2. Sebagai Pembangunan nasional (kepulauan nusantara sebagai kesatuan politik, ekonomi,
Mewujudkan nasionalisme yg tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia dalam segala bidang kehidupan. Posisi, cara pandang, sikap, dan prilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya. Berwujud negara kepulauan, terletak diantara 2 benua (Asia dan Australia) dan 2 samudra ( samudra Hidia dan Pasifik)
Keuntungan Posisi Indonesia
1. Menjadi Lalu lintas perdagangan internasional
2. Meningkatkan penerimaan pajak
3. Memudahkan berinteraksi dg negara lain
4. Mempercepat perkembangan teknologi dan informasi
5. Mempercepat proses akselerasi budaya luar yang sesuai dengan budaya Indonesia
6. Membuka peran indonesia dalam ikut menyelesaikan konflik negara tetangga
Kerugian Posisi Indonesia
1. Terganggunya ketertiban dan keamanan nasional
2. Terjadinya pencurian ikan
3. Terjadinya perompakan atas kapal laut yang melewati jalur perdagangan
4. Masuknya budaya yg tidak sesuai dengan budaya Indonesia
Bentuk wawasan Nusantara
1. Sebagai konsepsi ketehanan nasional
2. Sebagai Pembangunan nasional (kepulauan nusantara sebagai kesatuan politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan keamanan)
3. Sebagai Pertahanan keamanan negara
4. Sebagai wawasan kewilayahan ( batas wilayah dengan negara tetangga) Ordonatie 1939
3. Sebagai Pertahanan keamanan negara
4. Sebagai wawasan kewilayahan ( batas wilayah dengan negara tetangga) Ordonatie 1939
lebar laut Indonesia
sepanjang 3 mil laut, Deklarasi Juanda 1957 lebar laut Indonesia 12
mil laut, ZEE hk internasional 1980 lebar
laut Indonesia 200 mil.
Isi Wawasan Nusantara
1. Tujuan ( tujuan nasional sesuai dengan isi pembukaan UUD 1945
2. Sifat dan Ciri-ciri
- Manunggal; keserasian dan keseimbangan yg dinamis dalam segala aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial.
- Utuh menyeluruh; merupakan satu kesatuan yg bulat dan tidak dpt di pecah-pecah, satu nusa, bangsa, bahasa.
- Cara kerja; berpedoman pd pancasila sbg kebulatan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Implementasi Wawasan Nusantara
1. Dalam Kehidupan Politik (Implementasi kehidupan politik harus sesuai dengan UU
1. Tujuan ( tujuan nasional sesuai dengan isi pembukaan UUD 1945
2. Sifat dan Ciri-ciri
- Manunggal; keserasian dan keseimbangan yg dinamis dalam segala aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial.
- Utuh menyeluruh; merupakan satu kesatuan yg bulat dan tidak dpt di pecah-pecah, satu nusa, bangsa, bahasa.
- Cara kerja; berpedoman pd pancasila sbg kebulatan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Implementasi Wawasan Nusantara
1. Dalam Kehidupan Politik (Implementasi kehidupan politik harus sesuai dengan UU
Politik, Hukum HAM, Komitmen dan ikut
pergaulan dunia).
2. Dalam Kehidupan Ekonomi (memnafaatkan pengelolaan sumber daya alam dan manusia
2. Dalam Kehidupan Ekonomi (memnafaatkan pengelolaan sumber daya alam dan manusia
untk meningkatkan ekonomi dengan
memperhatikan asas manfaat, keadilan, efisiensi,
sesuai kebutuhan, menjaga kelestarian alam
untuk masa sekarang dan yang akan datang dg
berkeadilan serta pertisipatif).
3. Dalam kehidupan sosial ( Pemerataan pendidikan, pertukaran anggota masyarakat dan
3. Dalam kehidupan sosial ( Pemerataan pendidikan, pertukaran anggota masyarakat dan
pelestarian budaya).
4. Dalam kehidupan pertahan dan keamanan ( baik darat, laut, udara dengan memperhatikan
4. Dalam kehidupan pertahan dan keamanan ( baik darat, laut, udara dengan memperhatikan
pertisipasi aktif dari masyarakat
daalam menjada persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan kekuatan utama
TNI yang profesional).
GEOSTRATEGI (KETAHANAN
NASIONAL)
Pengertian Geostrategi
Geostrategi
berasal dari kata geografi dan strategi. Geografi merujuk kepada ruang
hidup nasional, wadah atau tempat hidupnya bangsa dan negara Indonesia. Strategi diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan semua
sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam keadaan
perang maupun damai.
Bangsa Indonesia memandang geostrategi sebagai strategi dalam memanfaatkan
keadaan atau konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan,
tujuan dan sarana-sarana guna mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan
nasional bangsa Indonesia.
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi
negara untuk menentukan kebijakan, tujuan sarana-sarana untuk mencapai tujuan
nasional. Geostrategi dapat dikatakan pula sebagai pemanfaatan
kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.
Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi
geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan sarana-sarana
untuk mencapai tujuan nasional Indonesia. Geostrategi Indonesia
memberikan arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera.
Geostrategi penting karena setiap bangsa yang telah menjadi negara
membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup
nasional untuk menentukan kebijakan, sarana dan sasaran perwujudan kepentingan
dan tujuan nasional melalui pembangunan sehingga bangsa itu tetap eksis dalam
arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya dan hankam.
Geostrategi
Indonesia pada dasarnya adalah strategi nasional bangsa Indonesia dalam
memanfaatkan wilayah negara kesatuan RI sebagai ruang hidup nasional guna
merancang arahan tentang kebijakan, sarana dan sasaran pembangunan untuk
mencapai kepentingan dan tujuan nasional.
Perkembangan Geostrategi Indonesia
Pengembangan konsep geostrategi Indonesia bertujuan untuk :
Menyusun dan mengembangkan potensi
kekuatan nasional baik yang berbasis pada aspek ideologi, politik,
sosial budaya dan hankam dan aspek-aspek alamiah bagi upaya kelestarian dan
eksistensi hidup negara dan bangsa untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan
tujuan nasional.
Menunjang tugas pokok pemerintahan
Indonesia dalam :
• Menegakkan hukum dan ketertiban
• Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran
• Terselenggaranya pertahanan dan keamanan
• Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan
sosial
• Tersedianya kesempatan rakyat untuk
mengaktualisasikan diri
Definisi
Geostrategi
Akademisi,
teoretisi, dan praktisi geopolitik telah disepakati ada definisi standar untuk
"geostrategy". Hampir semua definisi, menekankan penggabungan
pertimbangan strategis dengan faktor geopolitik. Sementara geopolitik adalah
seolah-olah netral, memeriksa fitur geografis dan politik daerah berbeda,
terutama dampak dari geografi pada politik, geostrategi melibatkan perencanaan
yang komprehensif, menetapkan cara untuk mencapai tujuan nasional atau
mengamankan aset signifikansi militer atau politik.
Coining
istilah
Istilah
"geo-strategi" pertama kali digunakan oleh Frederick L. Schuman tahun
1942 artikelnya "Biarkan Kami Pelajari Geopolitik kami". Itu adalah
terjemahan dari istilah Jerman "Wehrgeopolitik" seperti yang
digunakan oleh geostrategist Jerman Karl Haushofer. Terjemahan sebelumnya telah
dicoba, seperti "pertahanan-geopolitik". Robert Strausz-Hupé telah
diciptakan dan dipopulerkan "geopolitik perang" sebagai terjemahan
alternatif lain.
Definisi Modern
Geostrategy
adalah tentang pelaksanaan kekuasaan atas ruang sangat kritis di permukaan
bumi, tentang kerajinan kehadiran politik atas sistem internasional ini
bertujuan untuk meningkatkan keamanan seseorang dan kemakmuran, tentang membuat
sistem internasional lebih makmur, tentang membentuk bukannya berbentuk.
Geostrategi adalah sekitar mengamankan akses ke rute perdagangan tertentu,
kemacetan strategis, sungai, pulau dan laut. Hal ini membutuhkan kehadiran
militer yang luas, biasanya berbatasan dengan pembukaan stasiun militer di luar
negeri dan pembangunan kapal perang yang mampu dalam proyeksi daya kelautan.
Hal ini juga menuntut jaringan aliansi dengan kekuatan besar lain yang berbagi satu
tujuan atau dengan negara-negara lynchpin “kecil yang terletak di daerah yang
dianggap penting”.
James Rogers
dan Simón Luis, "Pikirkan Lagi: Geostrategy Eropa"
"dia
berkata geopolitik, strategis, dan geostrategis yang digunakan untuk
menyampaikan arti sebagai berikut: geopolitik mencerminkan kombinasi faktor
geografis dan politik yang menentukan kondisi suatu negara atau wilayah, dan
menekankan dampak geografi pada politik, strategis mengacu ke aplikasi yang
komprehensif dan rencana tindakan untuk mencapai tujuan pusat atau ke aset
vital signifikansi militer, dan geostrategis menyatu dengan pertimbangan
strategis yang geopolitik ".
Zbigniew Brzezinski, papan catur
Grand
Geostrategy
adalah arah geografis dari kebijakan luar negeri suatu negara. Lebih tepatnya,
geostrategy menggambarkan di mana negara memusatkan usahanya dengan
memproyeksikan kekuatan militer dan mengarahkan kegiatan diplomatik. Asumsi
yang mendasarinya adalah bahwa negara memiliki sumber daya yang terbatas dan
tidak mampu, bahkan jika mereka bersedia, untuk melakukan asimuths tous
kebijakan luar negeri. Sebaliknya mereka harus fokus politik dan militer pada
daerah tertentu di dunia. Geostrategy menggambarkan dorong kebijakan luar
negeri negara dan tidak berhubungan dengan motivasi atau proses pengambilan
keputusan. The geostrategy suatu negara, tidak selalu dimotivasi oleh faktor
geografis atau geopolitik. Negara mungkin proyek pembangkit listrik ke lokasi
karena alasan ideologis, kelompok kepentingan, atau hanya kehendak pemimpinnya.
Sejarah
Geostrategi
Pada awal Herodotus, pengamat melihat strategi sebagai
sangat dipengaruhi oleh pengaturan geografis dari para aktor. Dalam Sejarah,
Herodotus menggambarkan benturan peradaban antara, Mesir Persia, Scythians, dan
Yunani-semua yang ia percaya sangat dipengaruhi oleh pengaturan geografis
fisik.
Heinrich Adam Dietrich von Bulow mengusulkan ilmu
geometri strategi di 1799 Roh Sistem Modern War. sistem-Nya meramalkan bahwa
negara-negara besar akan menelan yang lebih kecil, sehingga di negara-negara
besar sebelas. Mackubin Thomas Owens mencatat kesamaan antara prediksi von
Bulow dan peta Eropa setelah penyatuan Jerman dan Italia.
Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional
Model
Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang
berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8
aspek kehidupan nasional :
1).Tiga
aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :
a). Gatra letak dan kedudukan geografi
b). Gatra keadaan dan kekayaan alam
c). Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
2). Lima
aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu :
a). Gatra ideologi
b). Gatra Politik
c). Gatra ekonomi
d). Gatra social budaya
e). Gatra pertahanan dan keamanan.
Terdapat
hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif
dan integral.
Fungsi Geostrategi
Sebagai daya tangkal pengarahan bagi pengembangan potensi ketahanan nasional ( aspek idielogi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan kemanan)
Sifat Geostrategi
1. Manunggal (bersifat komperkesif – integral antara trigatra dan pancagatra)
2. Mawas Kedalam (kedalam diri bangsa dalam mewujudkan hakikat dan sifat nasional)
3. Kewibawaan (harus di perhitungkan pihak lain)
4. Berubah menurut waktu (sesuai dengan kondisi dan situasi)
5. Tidak membenarkan sikap adu kekuatan dan adu kekuasaan (sebagai suatu alternatif)
6. Percaya pada diri sendiri
7. Tidak tergantung pada pihak lain
Sebagai daya tangkal pengarahan bagi pengembangan potensi ketahanan nasional ( aspek idielogi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan kemanan)
Sifat Geostrategi
1. Manunggal (bersifat komperkesif – integral antara trigatra dan pancagatra)
2. Mawas Kedalam (kedalam diri bangsa dalam mewujudkan hakikat dan sifat nasional)
3. Kewibawaan (harus di perhitungkan pihak lain)
4. Berubah menurut waktu (sesuai dengan kondisi dan situasi)
5. Tidak membenarkan sikap adu kekuatan dan adu kekuasaan (sebagai suatu alternatif)
6. Percaya pada diri sendiri
7. Tidak tergantung pada pihak lain
Implementasi
Ketahanan Nasional
Terhadap Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara :
A. Konsepsi
Ketahanan Nasional
Konsepsi
Ketahanan Nasional menyangkut hubungan antara aspek yang mendukung kehidupan,
yaitu:
Aspek yang
berkaitan dengan alam yang bersifat statis.
Aspek yang
berkaitan dengan alam yang bersifat dinamis.
B.
Implementasi dalam Aspek Ideologi
Ideologi
adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan motivasi.
Ideologi merupakan dasar suatu negara dalam menjalankan kehidupan bernegara.
Berikut beberapa ideologi yang ada dan berkembang didunia :
1.
Liberalisme
Liberalisme
bertitik tolak pada hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak
dapat di ganggu gugat oleh siapapun. Liberalisme cenderung berpusat pada
kebebasan individu. Dalam sistem politik, liberalisme
berarti adanya pemisahan kekuasaan
sesuai ajaran Montesquieu yang sering disebut dengan Trias Politica.
2. Komunisme
Aliran ini
beranggapan bahwa negara adalah susunan golongan kelas untuk menindas kelas
lain.
3. Paham
agama
Ideologi
bersumber pada falsafah agama yang bersumber pada kitab suci.
4. Ideologi
Pancasila
Merupakan
tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai budaya bangsa.
Ketahanan
pada aspek ideologi sangat diperlukan oleh semua bangsa. Ketahanan ideologi
diartikan sebagai kondisi dinamika kehidupan ideologi bangsa Indonesia. Dalam
perjalanannya, ideologi kita akan dihadapkan dengan ideologi-ideologi lain
maupun dengan berbagai permasalahan yang akan berbenturan dengan ideologi kita
sendiri.
C. Implementasi dalam Aspek Politik
1. Politik
Secara Umum
Politik
berasal dari kata polities yang berarti kekuasaan dan policy yang berarti
kebijaksanaan. Politik memiliki arti seni dan ilmu pemerintahan. Dalam
pemerintahan, politik berfungsi sebagai penentu kebijaksanaan yang bertujuan
mewujudkan aspirasi serta tuntutan masyarakat.
2. Politik
di Indonesia
a. Politik dalam negeri
Politik
dalam negeri adalah politik dan kenegaraan yang berdasarkan pancasila dan UUD
1945 yang menyerap aspirasi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam suatu
sistem.
b.Politik luar negeri
Politik
luar negeri merupakan sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan
antar bangsa
PLN sebagai
intregal dari strategi nasional yang merupakan proyeksi kepentingan nasional
dalam kehidupan antar bangsa
c. Garis politik luar negeri
Indonesia
menganut politik luar negeri bebas aktif. Bebas dalam artian Indonesia tidak
memihak pada kekuatan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Dan aktif dimana dalam pencaturan
internasional Indonesia bersifat kreatif dan tidak menjadi obyek dalam
pencaturan internasional.
3. Ketahanan
pada Aspek Politik
Adalah
kondisi dinamika kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan, ancaman,
hambatan, yang datang dari dalam atau luar baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk menjamin kelangsungan dan stabilitas politik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4. Ketahanan
pada Aspek Politik Dalam Negeri
Politik
dalam negeri yang tidak stabil akan mengancam kondisi nasional bangsa
Indonesia. Sehingga kestabilan politik dalam negeri dibutuhkan dalam mencapai
ketahanan nasional. Apabila terjadi goncangan dalam bidang politik dalam
negeri, maka dampaknya akan dirasakan oleh rakyat. Ketahanan dalam menghadapi
kondisi politik dalam situasi seperti apapun, akan tercipta dengan baik apabila
adanya kesadaran birokrasi dan nasionalisme bangsa yang kuat.
5. Ketahanan
pada Aspek Politik Luar Negeri
Dalam
kehidupan bernegara, negara juga sama seperti manusia yang merupakan makhluk
sosial. Dalam kehidupannya, suatu bangsa harus berinteraksi dengan bangsa lain.
Oleh karena itu, apaun yang terjadi di negara lain maka akan berdampak pada
negara kita. Aspek politik negara yang berkaitan dengan kita terutama akan
menjadi pemicu dinamika politik dalam negeri.
D.
Implementasi dalam Aspek Ekonomi
a.
Perekonomian Secara Umum
Perekonomian
adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang vital dan berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan, yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi. Sistem
perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan mempengaruhi kehidupan
perekonomian negara tersebut.
b.
Perekonomian Indonesia
Perekonomian
Indonesia mengacu pada pasal 33 UUD 1945, yang menyebutkan perekonomian
Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Setiap
warga negara memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda
perekonomian. Walau demikian, asset-aset yang menunjang hajat hidup orang
banyak dikuasai dan dikelola oleh negara.
c. Ketahanan
pada Aspek Ekonomi
Ketahanan
ekonomi diartikan sebagai keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam
menghadapi dinamika kehidupan ekonomi.
E. Implementasi dalam Aspek Sosial
Budaya.
Sosial
budaya mencakup 2 segi utama kehidupan bersama manusia, yaitu segi sosial dan
segi budaya.
• Struktur
Sosial di Indonesia
Kehidupan
masyarakat berdasarkan struktur, peran dan profesi yang melahirkan bentuk
hubungan dan iktan antara manusia yang dapat menggantikan hubungan
kekeluaragan. Dalam pembahasan struktur sosial ini tidak mudah karena ilmu
memiliki berbagai teori dan paradigma. Ketika berbicara mengenai struktur
sosial, maka sesungguhnya kita berbicara mengenai sesuatu yang saling
bergantung dan membentuk suatu pola tertentu, yang terdiri atas pola perilaku
individu, kelompok, institusi maupun masyarakat secara luas. Disimpulkan bahwa
struktur sosial merupakan cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam
hubungan-hubungan yang dapat diprediksikan melalui pola perilaku antarindividu..
Struktur sosial memiliki empat elemen dasar, yaitu:
1. Status
Sosial
2. Peran
Sosial
3. Kelompok
4. Institusi
• Kondisi
Budaya di Indonesia
a. Kebudayaan Daerah
Indonesia
merupakan negara multikultural yang terdiri atas lebih dari dua kelompok
masyarakat yang memiliki perbedaan karakteristik, didorong oleh latar belakang
historis, kondisi geografis dan pengaruh kebudayaan asing. Maka tidak heran
apabila Indonesia memiliki berbagai kebudayaan daerah.
b. Kebudayaan Nasional
Kebudayaan
merupakan hasil dari interaksi budaya suku-suku bangsa yang ada di Indonesia
yang kemudian di terima sebagai nilai bersama seluruh bangsa.
Hubungan
Geopolitik Dan Geostrategi
Sebagai
satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia
dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan
politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan
melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan
mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi
besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan
defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan
adalah laut.
Implementasi
dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power)
yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.
Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra gatra.
Komponen
strategi astra gatra :
TRI GATRA
(tangible) bersifat kehidupan alamiah :
• Letak
geografi Negara
Keadaan dan
kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, muka maupun
perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya
saing.
• Keadaan
dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)
PANCA GATRA
(itanggible) bersifat kehidupan sosial :
• IDEOLOGI →
Value system
POLITIK →
Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik
masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama :
a).
Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
b).
Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
c).
Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
d).
Pencapaian tujuan
e). Usaha
integrasi
EKONOMI
(SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
SOSBUD
(Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas)
HANKAM
meliputi faktor2:
a). Doktrin
b). Wawasan
Nasional
c). Sistem
pertahanan keamanan
d). Geografi
e). Manusia
f).
Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
g). Material
h). Ilmu
pengetahuan dan teknologi
i).
Kepemimpinan
j). Pengaruh
luar negeri
Hubungan
komponen antar gatra dalam tri gatra dan panca gatra serta antara gatra itu
sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan dan
ketergantungan
Hubungan komponen strategi dalam tri gatra dan panca gatra tersusun secara
utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam lingkungan asta gatra
• Beberapa fakta tentang kondisi asta gatra yang dialami Indonesia :
– Ideologi liberalisme, komunisme: munculnya gerakan komunis
– Politik, demokrasi parlementer, diktator : munculya demokrasi terpimpin
– Ekonomi liberal, kapitalis : sistem ekonomi kapitalis
– Sosial, individualistis, faham sosialis : munculnya sifat individualistik
– Budaya, budaya barat/westernisasi: munculya budaya meniru negara maju
– Hankam : kasus lepasnya timor timur, Ligitan sipadan, terorisme,
fanatisme agama
Sumber: http://ocw.gunadarma.ac.id/course/civil-and-planning-engineering/study-program-
of-civil-engineering-s1/pendidikan-kewarganegaraan/wawasan-nusantara-bagian-1
Sumber: http://arinnie.blogspot.com/p/geostrategi.html
Wah, sangat bermanfaat info tentang geopolitik serta geostrateginya. Hal ini dapat menambah wawasan bagi banyak orang. Sukses selalu
BalasHapusSalam,
Manna Center Education