Pertumbuhan penduduk yang cepat
disebabkan karena meningkatnya kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan semakin
berkembangnya sarana kesehatan sehingga mengurangi angka kematian. Jumlah
penduduk dunia dari 2 milyar jiwa (1930) menjadi 3 milyar (1960), 4 milyar jiwa
(1975), dan 6 milyar jiwa (2000). Dengan memperhatikan perkembangan penduduk
ini, banyak para ahli berpendapat bahwa batas maksimal jumlah penduduk yang
dapat ditampung bumi adalah 35 milyar, dan ini diduga dapat tercapai di abad
kedua puluh satu.
Hal ini memprihatinkan karena
pertumbuhan penduduk akan berakibat pada banyak aspek kehidupan, pendidikan,
ketenaga-kerjaan, dan lingkungan hidup. Semakin banyak penghuni planet bumi,
semakin banyak pula bahan makanan, air, energi, dan papan, yang dibutuhkan oleh
manusia. Ini berarti banyak pula tanah yang harus diolah, pemakaian pupuk
peptisida, makin merosotnya kualitas air, harus membangun proyek-proyek
pembangkit tenaga listrik, dan pemompaan sumur-sumur minyak.
Akibatnya semakin merosotnya erosi
tanah, polusi air, udara, dan tanah. Dengan demikian jelas bahwa yang terjadi
adalah kapasitas produksi bahan makan merosot, masalah-masalah kesehatan
semakin kompleks akibat dari polusi dan sanitasi yang buruk, berkurangnya
habitat sehingga menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan menurunnya
kualitas hidup manusia. Pemukiman yang paling umum adalah di pedesaan, namun
karena di pedesaan mendapatkan pekerjaan sulit, lahan warisan makin lama makin
terbagi, dan lahan makin tidak subur. Sementara di kota tersedia kesempatan
kerja yang lebih besar, tersedia pelayanan pendidikan dan pelayanan umum yang
lebih baik, semua ini mendorong banyak orang untuk pindah ke kota.
Bertambahnya penduduk di perkotaan
sebagai akibat urbanisasi mengkibatkan memburuknya lingkungan hidup di daerah
perkotaan sebagai akibat kepadatan penduduk. Kota, biasanya mempunyai pusat
lembaga-lembaga pendidikan, menyediakan lapangan kerja baru, merangsang
inovasi, merupakan pusat kebudayaan, dan menyediakan peluang ekonomi lebih
besar. Akan tetapi penduduk kota sebenarnya merupakan pemakai sumber daya alam
yang paling rakus. Walaupun perencanaannya sudah baik, namun perluasan kota
sering mengorbankan lahan-lahan subur. Kota memerlukan air, energi, bahan pangan,
dan bahan mentah dalam jumlah sangat besar. Kota juga menimbulkan polusi yang
mengotori udara, air, dan tanah sampai jauh melewati batas.
Dampak manusia terhadap bumi
bergantung pada banyaknya manusia maupun banyaknya sumber daya alam yang
digunakan oleh setiap orang. Dampak maksimum yang dapat ditanggung oleh planet
ini atau ekosistem tertentu atau disebut kapasitas daya dukung. Untuk
kepentingan manusia kapasitas daya dukung ini dapat ditingkatkan dengan
teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar