Profesionalisme, sering
kali kita mendengar kata tersebut diucapkan, apakah sebenarnya pengertian dari
profesinalisme tersebut. Istilah profesionalisme sudah dikenal luas dikalangan
masyarakat. Namun pengertian yang muncul dimasyarakat umum seolah-olah hanya
teruntuk bagi personil tingkat kalangan manajer, sedangkan sesungguhnya istilah
profesional itu berlaku untuk semua personil mulai dari tingkat atas sampai
ketingkat paling bawah. Pengertian profesional secara sederhana dapat diartikan
sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan menurut
bidang dan tingkatan masing-masing. Oleh karena itu seseorang atau tenaga
profesional tidak dapat dimulai dari satu segi saja, tetapi harus dari segala
segi. Di samping keahlian dan keterampilannya juga perlu diperhatikan
mentalitasnya. Jadi yang dikatakan dengan tenaga profesional itu ialah tenaga
yang benar-benar memiliki keahlian dan keterampilan serta sikap mental terpuji,
juga dapat menjamin bahwa segala sesuatunya dari perbuatan dan pekerjaannya
berada dalam kondisi yang terbaik dari penilaian semua pihak.
Profesional adalah orang
yang terampil, handal, dan sangat bertanggungjawab dalam menjalankan
profesinya. Orang yang tidak mempunyai integritas biasanya tidak profesional.
Profesionalisme pada intinya adalah kompetensi untuk melaksanakan tugas dan
fungsinya secara baik dan benar. Yang dimaksud profesional adalah kemampuan, keahlian
atau keterampilan seseorang dalam bidang tertentu yang ditekuninya sedemikian
rupa dalam kurun waktu tertentu yang relatif lama sehingga hasil kerjanya
bernilai tinggi dan diakui serta diterima masyarakat.
Profesionalisme di dunia
kerja bukan sekedar ditandai oleh penguasaan IPTEK saja, tetapi juga sangat
ditentukan oleh cara memanfaatkan IPTEK itu serta tujuan yang dicapai dengan
pemanfaatannya itu. Seorang profesional harus dapat; (1) memberi makna dan
menempatkan IPTEK itu dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi dirinya
sendiri maupun organisasi atau perusahaan dimana ia bekerja serta meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat; (2) mencerminkan sikap dan jati diri tehadap
profesinya dengan kesungguhan untuk mendalami, menguasai, menerapkan dan
bertanggungjawab atas profesi-nya; (3) memiliki sifat intelektual serta mencari
dan mempertahankan kebenaran; (4) mengutamakan dan mendahulukan pelayanan yang
maksimal di atas imbalan jasa, tetapi tidak berarti bahwa jasanya diberikan
tanpa imbalan.
Manusia profesional
dianggap manusia yang berkualitas yang memiliki keahlian serta kemampuan
mengekspresikan keahliannya itu bagi kepuasan orang lain atau masyarakat dengan
memperoleh pujian. Ekspresi keahlian tersebut tampak dalam perilaku analis dan
keputusan-keputusannya. Demikian hasil kerja profesional selalu memuaskan orang
lain dan mempunyai nilai tambah yang tinggi. Profesionalisme selalu dikaitkan
dengan efisiensi dan keberhasilannya, dan menjadi sumber bagi peningkatan
produksi, pertumbuhan, kemakmuran dan kesejahteraan baik dari individu pemilik
profesi maupun masyarakat lingkungannya.
Ada empat ciri-ciri yang bisa ditengarai sebagai petunjuk atau
indikator untuk melihat tingkat profesionalitas seseorang, yaitu :
- Penguasaan ilmu pengetahuan seseorang dibidang tertentu, dan ketekunan mengikuti perkembangan ilmu yang dikuasai
- Kemampuan seseorang dalam menerapkan ilmu yang dikuasai, khususnya yang berguna bagi kepentingan sesama
- Ketaatan dalam melaksanakan dan menjunjung tinggi etika keilmuan, serta kemampuannya untuk memahami dan menghormati nilai-nilai sosial yang berlaku dilingkungannya
- Besarnya rasa tanggungjawab terhadap Tuhan, bangsa dan negara, masyarakat, keluarga, serta diri sendiri atas segala tindak lanjut dan perilaku dalam mengemban tugas berkaitan dengan penugasan dan penerapan bidang ilmu yang dimiliki.
Profesionalisme berarti
faham yang menempatkan profesi sebagai titik perhatian utama dalam hidup
seseorang. Orang yang menganut faham profesionalisme selalu menunjukkan sikap
profesional dalam bekerja dan dalam keseharian hidupnya.
ciri-ciri profesionalisme sejati yaitu :
- Bangga pada pekerjaan mereka, dan menunjukkan komitmen pribadi pada kualitas.
- Berusaha meraih tanggung jawab.
- Mengantisipasi, dan tidak menunggu perintah, mereka menunjukkan inisiatif.
- Mengerjakan apa yang perlu dikerjakan untuk menyelesaikan tugas.
- Melibatkan diri secara aktif dan tidak sekedar bertahan pada peran yang telah ditetapkan untuk mereka.
- Selalu mencari cara untuk membuat berbagai hal menjadi lebih mudah bagi orang yang mereka layani.
- Ingin belajar sebanyak mungkin mengenai bisnis orang-orang yang mereka layani.
- Benar-benar mendengarkan kebutuhan orang-orang yang layani.
- Belajar memahami dan berfikir seperti orang-orang yang mereka layani sehingga bisa mewakili mereka ketika orang-orang itu tidak ada ditempat.
- Adalah pemain tim.
- Bisa dipercaya memegang rahasia.
- Jujur, bisa dipercaya dan setia.
- Terbuka pada kritik-kritik yang membangun mengenai cara meningkatkan diri.
Adapun ukuran
profesional tidaknya pekerja yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat
dilihat pada pelayanan yang diberikan. Apabila pelayanan yang diberikan secara
umum dapat memberi kepuasan kepada masyarakat yang dilayani, maka tidak usah
ragu untuk menyatakan bahwa pelayanan telah diberikan secara profesional.
Sebaliknya, apabila masyarakat pada umumnya masih mengeluhkan pelayanan yang
diberikan berarti perlu dilakukan peningkatkan profesionalitas. Oleh karena
itu, akan sangat wajar apabila masyarakatlah yang paling berhak untuk
memberikan penilaian. Profesional bukanlah label yang anda berikan kepada diri
sendiri, ini adalah suatu diskripsi yang anda harapkan akan diberikan oleh orang
lain kepada anda.
Sumber :
http://fahrudin2008.files.wordpress.com/2008/06/profesionalisme.pdf
http://melisalin.bitfreedom.com/kode-etik-kedokteran
Jammin' Jars Casino - New Jersey | JTG Hub
BalasHapusJammin Jars 강원도 출장마사지 Casino has a 강릉 출장마사지 sleek 포천 출장샵 design that complements the 경상남도 출장마사지 well-balanced roster that accompanies the casino's unique game 원주 출장안마 selection,